Pada Masa Adven, banyak orang Kristen memasang Lingkaran Adven di
gereja. Selain hiasan-hiasannya yang tampak semarak serta membangkitkan
semangat, ada banyak sekali lambang yang terkandung di dalamnya, yang
belum diketahui banyak orang.
Pertama, karangan tersebut selalu berbentuk lingkaran. Karena
lingkaran tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, maka lingkaran
melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir.
Lingkaran Adven selalu dibuat dari daun-daun evergreen. Dahan-dahan
evergreen, sama seperti namanya “ever green” – senantiasa hijau,
senantiasa hidup. Evergreen melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup
kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa
kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa
akhir bagi kita. Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang
hijau adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-tetesan
darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus demi umat manusia.
Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa Kristus datang ke dunia untuk
wafat bagi kita dan dengan demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya
yang tercurah itu, kita beroleh hidup yang kekal.
Empat batang lilin diletakkan sekeliling Lingkaran Adven, tiga lilin
berwarna ungu dan yang lain berwarna merah muda. Lilin-lilin itu
melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven, yaitu masa persiapan kita
menyambut Natal. Setiap hari, dalam bacaan Liturgi Perjanjian Lama
dikisahkan tentang penantian bangsa Yahudi akan datangnya Sang Mesias,
sementara dalam Perjanjian Baru mulai diperkenalkan tokoh-tokoh yang
berperan dalam Kisah Natal. Pada awal Masa Adven, sebatang lilin
dinyalakan, kemudian setiap minggu berikutnya lilin lain mulai
dinyalakan. Seiring dengan bertambah terangnya Lingkaran Adven setiap
minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun
diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat. Semoga jiwa
kita juga semakin menyala dalam kasih kepada Bayi Yesus.
Warna-warni keempat lilin juga memiliki makna tersendiri.
- Lilin ungu sebagai lambang pertobatan. Dinyalakan pada Hari minggu Adven I dan II. Warna ungu mengingatkan kita bahwa Adven adalah masa di mana kita mempersiapkan jiwa kita untuk menerima Kristus pada Hari Natal.
- Lilin merah muda dinyalakan pada Hari Minggu Adven III yang disebut Minggu “Gaudete”. “Gaudete” adalah bahasa Latin yang berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan karena sukacita Natal hampir tiba.
- Warna merah muda dibuat dengan mencampurkan warna ungu dengan putih, dinyalakan pada Hari Minggu Advent ke- IV. Artinya, seolah-olah sukacita yang kita alami pada Hari Natal (yang dilambangkan dengan warna putih) sudah tidak tertahankan lagi dalam masa pertobatan ini (ungu) dan sedikit meledak dalam Masa Adven.
- Pada Hari Natal, keempat lilin tersebut digantikan dengan lilin-lilin putih – masa persiapan kita telah usai dan kita masuk dalam sukacita yang besar.
Lingkaran Adven diletakkan di tempat yang menyolok di gereja. Para
keluarga memasang Lingkaran Adven yang lebih kecil di rumah mereka.
Lingkaran Adven kecil ini mengingatkan mereka akan Lingkaran Adven di
Gereja dan dengan demikian mengingatkan hubungan antara mereka dengan
Gereja. Lilin dinyalakan pada saat makan bersama. Berdoa bersama
sekeliling meja makan mengingatkan mereka akan meja perjamuan Tuhan di
mana mereka berkumpul bersama setiap minggu untuk merayakan perjamuan
Ekaristi – santapan dari Tuhan bagi jiwa kita.
Jadi Lingkaran Adven hendak mengingatkan kita akan perlunya persiapan
jiwa sehingga kita dapat sepenuhnya ambil bagian dalam sukacita besar
Kelahiran Kristus, Putera Allah, yang telah memberikan Diri-Nya bagi
kita agar kita beroleh hidup yang kekal.
Izin Share :) Tuhan Yesus Selalu mebnerkati kita
ReplyDeleteSyalom